Senin, 31 Desember 2018

MANUSIA DAN KEINDAHAN


Hasil gambar untuk manusia dan keindahan


I. PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Setiap manusia dilahirkan dan dibekali dengan banyak sekali keindahan. Keindahan setiap manusia tentunya berbeda-beda dengan sesamanya, karena setiap manusia diciptakan unik oleh sang pencipta. Keindahannya dapat berasal dari dalam dan luar, tercermin melalui sikap, perilaku, dan penampilan manusia itu sendiri. Keindahan bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, dan kedaerahan.
Keindahan berasal dari kata “indah” yang artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena hal itu, keindahan merupakan bagian hidup manusia. Manusia tidak dapat hidup tanpa keindahan, sebab hidup tanpa keindahan pada hakekatnya adalah mati. Keindahan dapat membuat manusia gembira, bersyukur, dan lain-lain. Dimanapun dan kapanpun siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena hal itu, segala hasil tiruan tidaklah indah, karena dasarnya tidak benar.


B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian manusia?
2.      Apa pengertian keindahan?
3.      Apa saja nilai-nilai dari keindahan?
4.      Apa hubungan antara manusia dan keindahan?
5.      Apa sebab-sebab manusia menciptakan keindahan?

C.    Tujuan Pembahasan
            Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembahasan makalah kami adalah sebagai berikut:
1.      Mendeskripsikan apa pengertian manusia.
2.      Mendeskripsikan apa pengertian keindahan.
3.      Mendeskripsikan nilai-nilai dari keindahan.
4.      Mendeskripsikan hubungan antara manusia dan keindahan.
5.      Mendeskripsikan sebab-sebab manusia menciptakan keindahan.

D.    Manfaat Pembahasan
Makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat, baik manfaat secara teoritis maupun manfaat secara praktis. Adapun manfaat dari makalah ini yaitu sebagai berikut :

1.      Manfaat teoritis

a)   Menambah perbendaharaan penelitian di Univeristas Gunadarma khususnya mengenai manusia dan keindahan.
b)      Menambah  wawasan  mahasiswa/i Universitas Gunadarma mengenai nilai-nilai keindahan.
c)  Menambah wawasan mahasiswa/i Universitas Gunadarma mengenai hubungan manusia dan keindahan.

2.      Manfaat praktis
a)      Membantu mahasiswa/i menyadari hakekat manusia dan keindahan.
b)      Membantu mahasiswa/i untuk mampu menganalisis hubungan manusia dan keindahan dengan cara membandingkannya dengan makalah lain.
c)      Meningkatkan kualitas materi yang didapat oleh mahasiswa/i khususnya materi Ilmu Budaya Dasar (IBD) tentang manusia dan keindahan.
d)     Meningkatkan motivasi mahasiswa/i untuk melakukan penelitian-penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara manusia dan keindahan.


II. PEMBAHASAN

A.      Manusia

1.         Pengertian
Manusia adalah mahluk sosial, dimana manusia merupakan mahluk yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Pada hakekatnya, manusia merupakan mahluk paling sempurna yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Manusia diciptakan Tuhan dalam keadaan memiliki akal dan pikiran yang dapat digunakan secara logis dan dinamis untuk melakukan sesuatu sehingga terciptalah manusia yang adil, yang dapat menggunakan akal dan pikirannya dengan baik.

B.       Keindahan

1.         Pengertian
Keindahan adalah suatu konsep yang tidak dapat dinikmati melainkan hanya dapat dinikmati dalam suatu karya. Dengan kata lain, keindahan dapat dinikmati bila dihubungkan dengan bentuk.
Keindahan sering diutarakan pada situasi tertentu. Keindahan sendiri berasal dari kata dasar ‘indah’ yang berarti bagus, permai, cantik, elok, dan sebagainya. Keindahan sendiri bersifat universal dan relatif memiliki pandangan yang berbeda-beda. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata bellum yang berasal dari kata benum, yang artinya kebaikan.
Pada hakekatnya, keindahan adalah susunan pokok kualitas tertentu yang terdiri dari kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance), dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Sedangkan filsuf abad pertengahan, Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.


C.      Nilai-Nilai Keindahan
Keindahan memiliki nilai-nilai tertentu dalam perwujudannya, yaitu: 
1.      Nilai Estetika
Dalam rangka teori umum tentang nilai estetik, The Liang Gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
Istilah nilai estetik sendiri dalam bidang filsafat, seringkali dipakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness). Dalam dictionary of sociology and related sciences diberikan perumusan tentang value yang lebih terinci lagi sebagai berikut.
“The believed capacity of any object to satisfy a human desire. The quality of any abject which causes it to be on interest to an individual or a group”. (kemampuan yang dipercaya ada pada sesuatu benda untuk memuaskan suatu keinginan manusia. Sifat dari sesuatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau sesuatu golongan). Nilai estetika digolongkan menjadi 2 nilai, yaitu:

a.         Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik adalah sifat baik dari keindahan alam yang bersangkutan, dapat juga digunakan sebagai tujuan, ataupun demi kepentingan alam itu sendiri. Misalnya pesan tentang keagungan Allah yang menciptakannya melaui keindahan alam itu sendiri. Contohnya adalah pesan puisi yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca melalui karya puisi tersebut.

b.      Nilai Ekstrinsik
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai sarana untuk membantu sesuatu yang lain. Misalnya, keindahan alam menjadi sarana untuk membantu perekonomian penduduk sekitarnya dengan menjadikan keindahan alam tersebut sebagai objek wisata. Para penduduk sekitar dapat melakukan kegiatan usaha mulai dari menyediakan tempat menginap, berdagang kebutuhan-kebutuhan bagi para pengunjung, dan lain-lain.

D.      Hubungan Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tidak dapat dipisahkan sehingga kita perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara, maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan. Jangkauan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu, dapat dikatakan bahwa keindahan merupakan bagian dari hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun dan kapanpun, siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Sudah pasti kebenaran disini bukanlah kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni, berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia tersebut mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut. Batas keindahan akan berhenti pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin, dan kreatif dalam menghubungkan benda yang satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi.
Jadi, keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, dan manusia dengan Tuhan.

E.       Sebab-Sebab Manusia Menciptakan Keindahan
Manusia menciptakan keindahan pasti memiliki sebab-sebab tertentu. Adapun sebab-sebab manusia menciptakan keindahan yakni sebagai berikut:

a.      Tata Nilai Yang Telah Usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat, ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa.

b.      Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan bejat manusia, terutama dari segi kebutuhan seksual. Sebagai contoh ialah karya seni berupa sajak yang dikemukakan oleh W.S.Rendra berjudul “Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta”, yang berisi bahwa si pengarang memprotes perbuatan bejat para pejabat, yang merendahkan derajat wanita dengan mengatakan sebagai inspirasi revolusi, tetapi tidak lebih dari pelacur.

c.       Penderitaan Manusia
Banyak faktor yang membuat manusia itu menderita. Tetapi faktor yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat dari nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati, dan sebagainya. Keadaan demikian ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah diabaikan, dan dikatakan tidak indah.

d.      Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam, keteraturan alam semesta, dan kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat meniru keindahan ciptaan Tuhan. Seindah-indahnya tiruan terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan dapat menyamai keindahan ciptaan Tuhan itu sendiri. 




 III. PENUTUP

A.    Simpulan

Keindahan pada dasarnya adalah ciptaan Tuhan. Keindahan adalah susunan pokok kualitas tertentu yang terdiri dari kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance), dan pertentangan (contrast). Dari ciri-ciri tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa keindahan tersusun dari keselarasan dan pertentangan antara garis, warna, bentuk, dan kata-kata. Semua ciri tersebut dapat ditemui dalam hidup setiap manusia. Manusia dan keindahan tidak dapat terpisahkan satu sama lain. Tuhan telah menganugerahkan keindahan bagi setiap manusia secara unik. Tidak ada satupun manusia yang sama di dunia ini, meskipun kembar sekalipun. Oleh sebab itu, manusia berkewajiban untuk menjaga keindahan-keindahan yang ada pada dirinya maupun yang ada di sekitarnya sebagai upaya untuk melaksanakan perintah-Nya.

B.     Saran
         Dengan adanya makalah ini, penulis berharap agar para pembaca mempelajari dan memahami maksud dari isi makalah ini sehingga dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.








DAFTAR PUSTAKA 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar